- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Jakarta –
Kebahagiaan adalah kunci anak untuk sukses di masa depan. Pernyataan ini pasti sudah sering Bunda dengar ya?
Faktanya, kebahagiaan memang bisa menentukan kesuksesan, terutama pada pembentukan karakter anak di masa depan. Menurut Psikolog Klinis Ratih Ibrahim, M.M, kebahagiaan dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, secara kognitif, sosial, dan mental.
“Kalau anak-anak dari kecil tumbuh menjadi anak-anak yang gembira, dia akan melakukan kegiatan apa pun dengan fun. Anak bisa menjadi percaya diri, persepsi dan penilaiannya positif, mudah berteman, kemampuannya lebih baik, dan kooperatif,” kata Ratih dalam Wall’s Happiness Project Virtual Press Conference via Zoom, Jumat (18/3/22).
“Secara mental, anak juga menjadi sehat, memiliki keterampilan pemecahan masalah, kreatif, mampu mengelola stres, dan suka menolong,” sambungnya.
|
Ratih juga menjelaskan, pemaknaan kebahagiaan adalah nilai-nilai kebiasaan yang perlu ditanamkan sejak masa kanak-kanak. Orang tua memegang peranan penting untuk menanamkan nilai kebahagiaan ini.
“Orang tua menjadi contoh penting dalam menanamkan pemahaman kebahagiaan. Anak yang bahagia akan tumbuh menjadi lebih nyaman,” ujarnya.
Banyak cara membuat anak lebih bahagia nih. Tapi, enggak cuma sebatas prestasi ya.
Sebab, menurut survei The Happiness Project tahun 2022 yang dilakukan oleh Wall’s Indonesia dan Personal Growth, 61 orang tua di Indonesia beranggapan bahwa prestasi akademis anak di sekolah berkontribusi penting untuk kebahagiaan.
Survei ini dilakukan secara daring pada bulan Februari 2022. Total responden adalah 2143 pada orang dewasa usia 21 sampai 50 tahun dan 61 di antaranya sudah memiliki anak.
Hasil survei ternyata tak bisa dijadikan patokan untuk menjadi bahagia. Meski prestasi akademik penting, anak ternyata bisa menjadi cemas bila kebahagiaannya diukur dengan prestasi di sekolah.
“Meskipun prestasi akademik baik, tapi hati-hati kalau itu jadi sumber kebahagiaan utama. Ini bisa membuat anak-anak cemas,” ungkap Ratih.
Lalu bagaimana cara membuat anak bahagia sejak dini? Baca halaman berikutnya ya, Bunda.
Simak juga cara mendidik anak agar kreatif, dalam video berikut:
Komentar
Posting Komentar