- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pada ulasan sebelumnya, kita sudah membahas pengertian minat, bakat dan potensi unggul anak.
Kita juga sudah menjelaskan dengan detil mengapa ketiga hal itu penting bagi masa depan anak dan kenapa orangtua harus peduli terhadapnya.
Apabila Anda belum membacanya, silahkan baca lagi, pentingnya mengetahui minat, bakat dan potensi unggul anak.
Apabila sudah, sekarang Anda bisa mencari tahu cara mengetahui bakat anak beserta minat dan potensi unggulnya di sini.
Kami melampirkan langkah yang sederhana dan mudah diterapkan terkait cara mengetahui bakat anak.
Anda dan pasangan hanya perlu konsisten dalam berusaha. Dan, bersabar menanti hasilnya.
Karena jawaban dari proses menemukan minat dan bakat ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Berikut adalah langkah demi langkah membimbing anak menentukan tujuan atau profesi dalam hidup.
Sehingga, mereka mampu menjalani kehidupan dengan bahagia, totalitas dan mendatangkan kepuasan lahir maupun batin.
1. Merancang Kegiatan Stimulasi
Ya, cara mengetahui bakat anak yang pertama adalah memberikan rangsangan.
Anak usia dini tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang cukup mengenai luasnya profesi yang ada di dunia ini.
Di sinilah tugas orangtua untuk membantu mengenalkan berbagai macam profesi kepada anak. Bantu anak-anak untuk membuka wawasan mereka seluas mungkin.
Hindari untuk mengenalkan pada profesi umum saja yang menurut pandangan awam mampu menghasilkan banyak uang.
Kenalkan anak pada profesi dalam bidang percetakan, perfilman, industri, kesenian dan masih banyak lagi.
Lalu, bagaimana caranya mengenalkan anak pada berbagai bidang profesi ini?
Ada banyak cara menyenangkan yang bisa Anda coba, diantaranya;
- Bacaan buku mengenai beragam profesi. Saat ini Anda bisa menemukan banyak bacaan anak yang berkualitas di toko buku. Cobalah untuk mengajak anak untuk berbelanja buku profesi baik secara offline maupun online.
- Menonton film yang mampu membuka cakrawala anak tentang jenis-jenis profesi di dunia. Hindari untuk meninggalkan anak dengan film tanpa memberikan bimbingan. Anda perlu hadir di sana dan memberikan penjelasan mengenai profesi-profesi yang ditampilkan dalam film tersebut.
- Mengajak anak mengunjungi pameran. Jangan berdalih di kota Anda sepi pergelaran pameran. Jika Anda rajin mengupdate informasi, maka Anda tidak akan kesulitan mendapatkan jadwal pameran terdekat di kota Anda. Seperti, pameran otomatif, furniture, wisata, kerajinan tangan hingga job fair.
- Mengajak anak mengunjungi museum. Kegiatan ini tentu bukan hal yang sulit bagi Anda. Anda bisa mendatangi TMII, museum telekomunikasi, museum prangko dan museum lainnya. Anda pun bisa mengantarkan anak pada obyek wisata mendidik yang menawarkan pengetahuan luasnya profesi manusia.
- Mengajak anak menonton pertunjukan. Tips dari kami, pilihlah tema pertunjukan sesuai dengan usia anak. Misalnya, pertunjukan seni, konser musik, balet, drama musikal, teater, pentas seni, kompetisi menyanyi, sulap, sirkus dan lain-lain.
- Mengenalkan anak pada bidang olahraga. Anda bisa mengajak anak-anak menonton pertandingan olahraga secara langsung, melalui televisi atau berolahraga bersama. Anda bisa memilih olahraga badminton, futsal, sepak bola, renang, basket, voli dan masih banyak lagi.
- Mengajak anak ke arena permainan profesi. Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, Anda bisa mengajak anak ke Sebuah obyek wisata yang memberikan kesempatan pada anak untuk melakoni profesi tertentu, seperti pilot, pemadam kebakaran, perawat dan lain-lain.
- Mengenalkan anak pada tokoh–tokoh dunia dari berbagai bidang. Ada banyak tokoh inspiratif baik dari dalam maupun luar negeri. Seperti Agnez Mo sebagai penyanyi berbakat, Erwin Gutawa, musisi Indonesia, Chairil Anwar, penyair, Marconi sang penemu radio dan sebagainya. Cara mengasyikkan yang bisa Anda coba adalah mendongengkan kisah mereka atau memperkenalkan melalui komik.
Bagaimana, sudah terbayangkan berbagai agenda yang ingin Anda susun untuk anak-anak?
Dengan cara seperti ini minat anak akan mengerucut dengan sendirinya.
Pada awalnya, anak akan ikut saja saat Anda mengajak nya menonton pergelaran tari tradisional.
Namun, setelah mengenal berbagai profesi lain, ia bisa menolak dan mengatakan pentas seni itu membosankan.
Stimulasi melalui pengenalan beragam profesi bisa Anda mulai sejak ia berusia 1 tahun. Dan, Anda harus melakukannya secara rutin.
Untuk kegiatan yang menuntut Anda keluar rumah, Anda bisa menjadwalkannya 2 atau 3 minggu sekali.
Untuk kegiatan yang bisa Anda kerjakan di rumah, seperti mendongeng atau menonton film, Anda bisa melakukannya 2 atau 3 hari sekali.
>> Jika Anda ingin praktik langsung dengan bimbingan ahli dalam mengembangkan minat dan bakat anak Anda, silakan ikuti Pelatihan Mengembangkan Minat & Bakat Anak dengan cara klik banner di bawah ini <<
Lakukanlah secara perlahan, tapi berkesinambungan.
Lalu, sampai kapan kita bisa melakukan stimulasi?
Kapan kita bisa mengetahui minat anak melalui stimulasi ini?
Jawabannya berbeda-beda tergantung dari bagaimana orangtua membimbing anaknya dalam tahap stimulasi ini.
Stimulasi yang dilakukan sejak usia dini, biasanya orangtua bisa melihat kecenderungan minat anak pada usia 4 atau 5 tahun.
Namun, pada kasus-kasus tertentu ada juga yang menunjukkan minatnya pada usia remaja, yakni 13 atau 14 tahun.
Terus lakukan stimulasi hingga anak mampu mengungkapkan pendapatnya, “aku ingin jadi . . .” atau “aku ingin seperti . . .”
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana jika minat anak pada bidang tertentu tidak sejalan dengan harapan orangtua?
Bagaimana reaksi Anda jika mengetahui minat anak dipandang orang awam tak mampu membawa anak pada kesejahteraan?
Kunci dalam merancang kegiatan stimulasi ini orangtua harus ‘bernyali’.
Artinya, kebesaran hati orangtua menerima titipan Tuhan apa adanya sangat berperan di sini.
Orangtua bijak Indonesia, jangan permasalahkan bidangnya.
Galilah seberapa besar minat anak Anda dalam bidang tersebut. Dan, apakah minat anak itu diimbangi dengan bakat atau potensinya
2. Membuat Daftar Minat dan Bakat
Setelah mendapatkan stimulasi dalam waktu yang cukup panjang, wawasan anak mengenai ragam aktivitas dan profesi menjadi semakin luas.
Sekarang saatnya orangtua melanjutkan tugasnya dengan membuat daftar minat dan bakat.
Caranya tidak sulit. Anda bisa melihat pada tabel di bawah ini.
No. | Bidang yang Diminati | Skor Minat | Skor Bakat | Skor Konsistensi |
1. | Menonton pameran otomotif, khususnya tertarik pada aksesoris dan tampilan body mobil | 10 | ||
2. | Menonton balap mobil, khususnya Street Race | 10 | ||
3. | Mengedit foto dan video | 10 | ||
4. | Bahasa mandarin | 7 | ||
5. | Memasak, khususnya berkreasi pada desert | 7 | ||
6. | Olahraga futsal | 8 | ||
7. | Melukis, khususnya potret manusia | 10 | ||
8. | Membaca komik, khususnya komik bernuansa petualangan | 7 | ||
9. | Menonton stand up comedy | 7 | ||
10. | Bernyanyi, khususnya genre jazz | 10 |
Seperti yang Anda lihat, daftar ini berisi kegiatan yang paling diminati anak lengkap beserta skornya.
Anda harus menginterogasi anak mengenai kegiatan apa yang paling ia minati. Tahap penggalian ini memang tidak mudah. Apalagi anak yang memiliki bakat terpendam.
Saat ditanya, mungkin ia akan berkata, “enggak tahu tuh.”
Oleh karena itu, dekati dan tanyakan secara hati-hati kepada anak. Anda harus mengumpulkan minimal 10 kegiatan.
Jangan lupa untuk mengisi skornya. Untuk kolom Skor Minat, Anda harus menilainya berdasarkan ‘perasaan’ anak.
Kegiatan apa yang paling ia minati, kegiatan apa yang ia sukai dan kegiatan apa yang dirasa sedang-sedang saja.
Angka 10 merupakan skor tertinggi yang berarti itu kegiatan yang paling diminati anak.
Dengan melakukan seleksi peminatan semacam ini, Anda telah menyaring minat yang awalnya banyak menjadi lebih kecil dan terukur.
Cara mengetahui bakat anak selanjutnya adalah memilih 3 kegiatan yang paling diminati.
Memilih 3 minat dengan nilai tertinggi ini bertujuan untuk menentukan potensi terunggulnya.
3. Melakukan Uji Coba Minat dan Bakat
Setelah minat dan bakat terbesar anak ditemukan, langkah ketiga terkait cara mengetahui bakat anak adalah melakukan uji coba.
Tujuannya adalah untuk membuktikan apakah minat anak juga didukung oleh bakatnya?
Dan, juga untuk mencari tahu apakah bakat tersebut merupakan potensi terunggul anak.
Misalnya, anak Anda begitu menyukai photography.
Anda bisa mengajak anak berdiskusi dan menawarkannya mengikuti kursus dalam bidang tersebut.
Tidak hanya melalui kursus, Anda pun harus lebih sering mengajak anak menonton pameran photography.
Dengan tujuan mempertemukan anak dengan senior-seniornya dalam bidang tersebut. Sehingga, ia bisa belajar banyak hal dari mereka yang sudah berpengalaman.
Apabila Anda takut minat itu bukanlah potensi terunggul anak, Anda bisa memilih kegiatan sesuai dengan budget keluarga.
Masih menggunakan contoh anak yang berminat dalam photography, Anda bisa mencoba membelikan camera dengan spesifikasi standar.
Bukan camera dengan menu kompleks layaknya profesional.
Jika 3 minat dengan skor tertinggi adalah photography, melukis dan menyanyi, maka, lakukanlah uji coba dengan cara yang sama.
Intinya, pada tahap uji coba Anda memberikan fasilitas untuk mengembangkan minat anak.
Anda membuka kesempatan selebar mungkin agar minatnya tersalurkan.
Lalu, sampai kapan kita melaksanakan uji coba minat dan bakat kepada anak?
Waktu idealnya adalah selama 3 bulan sampai dengan 1 tahun.
Karena waktu 3 bulan adalah waktu yang membosankan bagi seorang anak apabila bakatnya tidak di sana.
Lalu, bagaimana cirinya jika minat anak juga didukung oleh bakatnya?
Bagaimana cirinya jika minat dan bakat itu adalah potensi unggulnya?
Anak tidak akan pernah bosan!
Jika dalam waktu 3 bulan anak Anda mulai malas berangkat kursus dengan berbagai alasan, misalnya, perut sakit, hujan, kelelahan dan sebagainya.
Artinya, minat itu bukanlah potensinya.
Jika minat anak juga didukung oleh bakatnya, maka ia takkan pernah bosan menjalani beragam kegiatan yang mampu meningkatkan kemampuannya.
Bayangkan jika Merry Riana, motivator wanita pertama Indonesia malas untuk mengasah kemampuan berbisnisnya hingga mencapai 10.000 jam latihan. Maka, ia tidak akan menjadi seperti sekarang.
Perhatikan juga Michael Jordan yang terbiasa menshoot bola basket 5000 kali dalam sehari.
Mereka yang berminat dan berbakat, tidak akan pernah jenuh!
Ciri kedua dari minat yang diimbangi dengan bakat adalah apabila seorang anak dilatih secara intens, maka kemajuannya akan pesat.
Jika anak meminati photography dan Anda mengursuskannya, maka kemampuanya akan meningkat tajam.
Ia akan senantiasa antusias dalam mengembangkan skillnya.
Setelah anak menjalani uji minat dan bakat, Anda bisa melanjutkan untuk mengisi kolom Skor Bakat dan Skor Konsistensi.
No. | Bidang yang Diminati | Skor Minat | Skor Bakat | Skor Konsistensi |
1. | Menonton pameran otomotif, khususnya tertarik pada aksesoris dan tampilan body mobil | 10 | 8 | 8 |
2. | Menonton balap mobil, khususnya Street Race | 10 | 7 | 7 |
3. | Mengedit foto dan video | 10 | 10 | 10 |
Darimana skor bakat dan skor konsistensi ini didapatkan?
Berdasarkan pengamatan yang Anda lakukan dalam tahap uji minat dan bakat.
Bidang apa yang tak bosan-bosannya ia kerjakan?
Dari ketiga bidang itu, pada bidang apa anak menunjukkan kemampuan terbaiknya?
Pada sat menjalani beragam latihan, dalam bidang apa ia cepat menguasai?
Bidang apa yang merupakan gabungan dari minat dan bakatnya?
Ya!
Itulah potensi unggul anak Anda.
4. Memilih Spesialisasi
Setelah menemukan potensi unggul anak, selanjutnya kita perlu membantu mereka melakukan spesialisasi.
Spesialisasi ini penting untuk memaksimalkan potensi anak.
Misalnya, anak Anda berbakat photography. Maka, Anda perlu memilih spesialisasi untuknya.
Apakah ia tertarik mendalami Journalism Photography, Wedding Photography, Potrait Photograph, Fashion Photography atau genre lain dari photography.
Tidak semua anak yang berbakat photography tertarik untuk menjadi fotografer pernikahan. Karena ada banyak jenis photography di dunia ini.
Begitu juga dengan anak yang tertarik dengan bidang properti.
Anda perlu menggali minat terdalamnya.
Apakah ia tertarik pada interior-eksterior, pemasaran atau rancang bangun.
Orangtua bijak Indonesia, spesialisasi ini penting!
Coba perhatikan dokter spesialis dan dokter umum.
Bukankah dokter spesialis dinilai lebih tinggi daripada dokter umum?
Selain nilai yang lebih tinggi, spesialisasi juga menunjukkan ciri khas seseorang.
Intinya, dalam memilih spesialisasi ada 3 tahapan yang perlu Anda lakukan:
- Memilih spesialisasi dengan jelas.
- Menentukan apakah anak ingin berkarya sendiri atau bergabung dalam tim. Misalnya, apabila ia ingin menjadi penari, apakah ia lebih tertarik menjadi solo dancer atau tergabung dalam tim dancer tertentu.
- Menentukan tokoh panutan. Ini penting untuk dijadikan motivasi bagi anak. Bagaimana perjalanan sang tokoh panutan hingga mampu mencapai puncak dan berprestasi.
5. Merencanakan Strategi Meraih Cita-cita
Merencanakan strategi untuk mencapai tujuan!
Strategi ini berupa langkah-langkah yang harus ditempuh dalam jangka pendek maupun panjang.
Layaknya pergi berlibur, sebelumnya kita telah membuat rencana kemana kita akan pergi, bagaimana cara kita mencapai tempat tujuan, kendaraan apa yang akan kita gunakan dan menentukan waktu (kapan kita berangkat dan kapan kita akan sampai).
Lalu, bagaimana cara membuat perencanaan strategi terkait minat dan bakat anak?
Identifikasi Kebutuhan: Untuk memaksimalkan potensi anak agar mampu meraih cita-citanya, Anda perlu menyekolahkan anak ke sekolah terbaik sesuai dengan bidang yang diminati.
Selain sekolah, Anda pun bisa memberikan kesempatan pada anak untuk mengikuti kursus, pelatihan, seminar atau kompetisi.
Intinya, Anda harus membuka kesempatan terbaik bagi anak untuk mempertajam skillnya.
Jika orangtua kebanyakan memasukkan anak ke sekolah terlebih dahulu baru menentukan cita-cita, sekarang Anda harus membalik prinsip tersebut.
Tentukan dulu tujuannya, baru memilih sekolah, kursus dan pelatihan apa yang bisa membantu anak mencapai tujuannya.
6. Melakukan Penilaian terhadap Pencapaian Anak
Anda dan anak Anda sudah menentukan tujuan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk memastikan perjalanan anak aman sampai dengan tujuannya dan untuk mengatasi kendala-kendala yang mungkin hadir, Anda perlu melakukan penilaian atau review berkala.
Melalui penilaian ini, Anda bisa mengetahui kendala apa yang mungkin dialami anak.
Apakah ada hal yang tidak sesuai dengan rencana, apakah ada hal yang perlu disesuaikan dan sebagainya.
Review juga bermanfaat untuk mengecek apakah anak masih konsisten melaksanakan rencananya untuk mencapai target atau tidak.
Sekian penjelasan kami mengenai cara mengetahui minat, bakat dan potensi unggul anak.
Semoga langkah-langkah ini membantu memperjelas visi hidup anak Anda, sehingga ia mampu menjalani hidup secara total.
Dan, kepuasan lahir batin bisa dicapai dengan baik.
Selanjutnya, kami menyediakan 10 pertanyaan yang paling sering ditanyakan orangtua tentang minat, bakat dan potensi. Baca di sini.
*Apabila Anda mengalami kesulitan menggali minat dan bakat anak, Anda bisa mendengarkan Audiobook Langkah-langkah Menggali Minat dan Bakat Anak. Kang Wahyu akan memandu Anda step by step dalam mengenali, menstimulasi dan mengembangkan potensi anak Anda. Klik di sini untuk mendengarkan.
Komentar
Posting Komentar