Postingan Unggulan

Plays.Org, Surganya Game Edukasi untuk Anak

Jangan Risau Bun, Ini 5 Cara Atasi Masalah Pencernaan pada Anak!


Jakarta

Memasuki usia 6 bulan, pada umumnya anak sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). Bahkan, saat menginjak usia 1 tahun, anak sudah bisa diberi menu keluarga atau sama dengan makanan orang keluarga.

Pemenuhan nutrisi melalui makanan memang menjadi hal penting. Hal ini bertujuan untuk mendorong tumbuh dan kembang anak agar dapat bekerja secara optimal. Sayangnya, sistem pencernaan anak umumnya masih belum terbentuk sempurna layaknya orang dewasa. Sehingga memungkinkan anak rentan mengalami masalah pencernaan seperti sakit perut, diare, muntah, atau asam lambung.

Jika dibiarkan, masalah pencernaan itu tentu bisa berdampak terhadap kesehatan anak, termasuk melemahkan daya tahan tubuhnya. Bahkan, anak juga bisa menjadi mudah sakit sehingga mengganggu tumbuh dan kembangnya.

Oleh karena itu, Bunda perlu pastikan kesehatan pencernaan anak tetap terjaga. Jika mereka mengalami masalah pencernaan, Bunda sebaiknya jangan dulu risau. Cobalah untuk melakukan beberapa cara seperti berikut:

1. Konsultasi dengan Dokter

Masalah pencernaan memiliki berbagai macam bentuk. Namun, jika anak sering muntah, diare, atau sakit maag, Bunda bisa konsultasikan dengan dokter spesialis  anak. Segera hubungi dokter jika anak telah muntah atau diare lebih dari satu kali.

Sebab, anak di bawah 6 tahun sulit menahan cairan sehingga menyebabkan mereka sering muntah atau diare. Sementara untuk anak dengan usia lebih besar, hal ini perlu diwaspadai jika mereka muntah lebih dari dua kali dalam periode 24 jam.

Selain itu, Bunda juga harus menghubungi dokter jika anak mengalami demam, diare, atau tanda-tanda dehidrasi seperti jarang buang air kecil, bibir kering, dan lemas.

fat boy suffer stomach and sit in toilet, diarrhea constipation and health conceptIlustrasi anak mengalami saluran pencernaan/ Foto: Istock

2. Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat

Bakteri dan virus dapat menjadi pemicu masalah pada saluran pencernaan anak. Anak-anak berisiko sakit jika mengonsumsi makanan yang tidak dicuci atau dimasak dengan benar.

Adanya bakteri dan virus yang masih menempel dapat menyebabkan mereka sakit perut, demam, diare, atau muntah. Untuk itu, penting bagi bunda untuk menerapkan pola hidup bersih dengan mencuci bahan makanan dengan bersih, dan memasak dengan benar.

Biasakan juga mereka untuk mencuci tangan sebelum makan. Dan hindari anak untuk makanan bersama dengan anggota keluarga atau teman yang sedang sakit.

3. Beri Nutrisi Tepat & Seimbang

Pemberian nutrisi tepat dan seimbang juga menjadi hal penting bagi kesehatan pencernaan anak. Jadi, Bunda perlu pastikan anak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan nutrisi lainnya setiap hari. Namun sayangnya, beberapa anak sensitif terhadap beberapa jenis makanan.

Seperti halnya jika anak sering mengalami sakit perut, muntah, diare, dan sembelit. Hal ini bisa dipicu karena mereka mengonsumsi makanan mengandung gluten, jenis protein yang biasanya ditemukan dalam gandum, barley, dan gandum hitam.

Jika dibiarkan, masalah ini dapat merusak lapisan usus kecil. Meski saat ini masalah pencernaan ini belum ada obatnya, tetapi Bunda bisa mengatasinya dengan memberinya makanan bebas gluten.

Portrait of boy eating food by table. Male is having lunch at home. He is wearing blue t-shirt.Ilustrasi nutrisi untuk mencegah masalah pencernaan anak/ Foto: Getty Images/Morsa Images

4. Pilih Jenis Susu yang Sesuai

Apakah anak sering mengalami kram, kembung, mual, atau diare setelah minum atau makan produk mengandung susu? Jika hal ini terus terjadi, sekitar 30 menit hingga 2 jam setelah minum susu, keju, atau es krim, mereka bisa saja mengalami intoleransi laktosa.

Artinya, tubuh tubuh mereka tidak dapat mencerna laktosa, gula dalam susu. Untuk memastikannya, Bunda perlu bicarakan dengan dokter mereka. Meski kondisi ini ditemukan obatnya, Bunda bisa menggantikan produk susu tersebut dengan produk lainnya. Terlebih saat ini ada beberapa jenis susu yang memang bebas laktosa.

5. Cukupi Kebutuhan Cairannya

Masalah pencernaan anak seperti muntah atau diare sering kali membuat mereka berpotensi mengalami dehidrasi dengan cepat. Biasanya, gejala ini ditandai dengan demam tinggi, mulut kering, dan anak terlihat lemas. Untuk menjaga anak terhidrasi, Bunda perlu pastikan mencukupi kebutuhan cairannya dengan minum air mineral. Adapun jumlah yang dibutuhkan anak-anak setiap hari tergantung pada usia mereka.

Jika mengacu pada aturan umum, balita perlu mendapat 2-4 cangkir air mineral, sementara anak usia 4-8 tahun perlu minum 5 cangkir sehari. Untuk anak usia 9-13 tahun, mereka perlu minum 7-8 cangkir air, sedangkan anak di atas usia 14 tahun perlu mencukupi kebutuhannya dengan minum 8-11 cangkir sehari.

Untuk memastikan air mineral aman untuk anak-anak, Bunda dan keluarga bisa memilih air mineral yang jelas mengandung mineral esensial seperti Le Minerale.

Setiap kemasan Le Minerale telah terjamin lebih higienis karena menggunakan galon yang selalu baru, bukan galon bekas yang dicuci ulang, Bunda. Selain itu, tutup Galon Le Minerale juga rapat dan kedap udara, lho. Artinya, air mineral di dalamnya terjamin dari kontaminasi debu dan kotoran. Kemasan galon nya juga bebas BPA, Bunda. Jadi bisa dipastikan aman untuk dikonsumsi Bunda, anak-anak, dan seluruh anggota keluarga.

Seperti kita ketahui ya, Bunda, BPA atau Bisphenol-A adalah zat kimia yang banyak digunakan untuk membuat kemasan plastik keras dan tidak mudah hancur. Penggunaan zat kimia BPA ini sangat berbahaya, karena BPA dapat menyebabkan kanker, diabetes, gangguan otak serta perilaku pada anak, hingga peningkatan risiko penyakit jantung.

Mulai sekarang, yuk jaga kesehatan Bunda dan keluarga dengan mengonsumsi air mineral berkualitas yang terjamin lebih bersih dan lebih aman!

Simak juga yuk ramuan alami untuk mengatasi diare seperti dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(akn)





Source link

Komentar