- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Jakarta –
Hari Peduli Autisme Sedunia jatuh pada 2 April. Tema Hari Kesadaran Autisme Sedunia tahun ini adalah pendidikan inklusif untuk semua, Bunda.
Penentuan tema tahun ini tak lepas dari dampak pandemi pada anak autis atau autisme. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut, gangguan belajar yang disebabkan oleh pandemi telah memperburuk ketidaksetaraan dalam pendidikan.
“Banyak siswa dengan autisme sangat terpukul dan penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut menimbulkan gangguan rutinitas, serta layanan dan dukungan yang mereka andalkan,” demikian mengutip laman resminya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) autisme atau disebut gangguan spektrum autisme, merupakan kondisi yang berkaitan dengan perkembangan otak. Karakteristik autis dapat dideteksi pada anak usia dini, tetapi sering tidak terdiagnosis sampai di kemudian hari.
Ciri anak autis dapat dilihat dari tingkat kesulitannya berinteraksi sosial dan berkomunikasi. Karakteristik lainnya adalah pola aktivitas dan perilaku yang tidak biasa, seperti kesulitan dalam transisi dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya, sulit fokus pada hal detail, dan reaksi yang tidak biasa terhadap sensasi.
“Anak-anak dengan autisme dapat menjadi sangat fokus pada apa yang mereka lakukan atau pikirkan. Ini bisa menjadi kekuatan besar karena mencerminkan ketekunan dan berkontribusi pada pengetahuan mendalam anak tentang suatu subjek. Namun, sifat ini dapat menciptakan tantangan ketika dia diharuskan untuk menghentikan satu tugas dan beralih ke tugas lainnya,” kata psikolog Christopher Lynch Ph.D, dilansir Psychology Today.
Kemampuan dan kebutuhan anak autis bervariasi dan dapat berkembang dari waktu ke waktu ya, Bunda. Beberapa orang dengan autis dapat hidup mandiri, tapi yang lain mungkin membutuhkan perawatan dan dukungan seumur hidup.
Autisme seringkali berdampak pada pendidikan dan kesempatan kerja anak di masa depan. Dukungan keluarga dan perawatan sejak dini sangat dibutuhkan agar anak bisa mandiri di kemudian hari.
Sejak masih kecil, anak dengan autis dapat dikenalkan dengan beragam aktivitas untuk menunjang perkembangannya. Aktivitas sensorik adalah pilihan terbaik untuk anak autis.
Baca halaman berikutnya untuk tahu manfaat serta aktivitas sensorik yang bermanfaat untuk anak autis ya, Bunda.
Simak juga manfaat terapi lumba-lumba untuk anak penyandang autisme, dalam video berikut:
Komentar
Posting Komentar