- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Jakarta –
Saat Magrib tiba, anak-anak diperintahkan untuk tidak ke luar rumah. Menurut kepercayaan orang dulu, setan paling suka mengganggu anak-anak yang main di luar rumah saat magrib.
Hingga kini, anggapan itu masih diyakini banyak orang tua di Indonesia. Lalu bagaimana pandangannya dalam Islam?
Nah, di dalam Islam, larangan bermain di luar rumah saat petang menjelang malam telah dijelaskan dalam hadis. Benar, setan memang berkeliaran saat malam mulai gelap, Bunda.
Mengutip buku Islamic Parenting karya Syaikh Jamal Abdurrahman, Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila malam mulai gelap, tahanlah anak-anak kalian, karena setan saat itu sedang bertebaran. Apabila telah berlalu sesaat dari waktu maghrib, lepaskanlah mereka. Tutuplah pintu rumah kalian dan sebutkan nama Allah, karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Padamkanlah lampu kalian dan sebutlah nama Allah, ikatlah wadah minuman kalian dan sebutlah nama Allah, dan tutupilah bejana kalian meskipun hanya melintangkan sesuatu di atasnya dan sebutlah nama Allah.” (HR Bukhari, Kitabu Badil Khalq (3038); Abu Dawud, Kitabul Asyribah (3234); dan Ahmad (13912))
Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Tahanlah anak kalian hingga kegelapan Isya, yang merupakan waktu setan berkeliaran telah berlalu.”
“Rangkulah anak-anak kalian pada waktu sore karena jin berkeliaran dan menculik.”
Waktu sore hari atau Magrib ditakutkan akan membahayakan anak-anak, Bunda. Di waktu ini, membaca zikir bahkan disebut tidak bisa melindungi anak dari setan. Ibnu Jauzi berkata:
“Saat tersebut dikhawatirkan akan membahayakan anak karena najis yang disebarkan oleh setan kebanyakan ada pada waktu tersebut. Sementara zikir yang dipergunakan untuk melindungi anak-anak dari setan pada waktu seperti itu pada umumnya tidak ada. Kegelapan juga mendukung kekerasan setan daripada waktu lain. Jin membenci cahaya dan bosan dengannya. Walaupun dia diciptakan dari cahaya, yakni sinar, Allah menggelapkan hatinya,” ujarnya.
“Sementara itu, manusia diciptakan dari tanah liat dan hatinya dikaruniai cahaya. Dengan demikian, sudah pasti manusia menyukai cahaya. Rasulullah mengungkapkan, menerobos dengan kata menyebar karena setan itu menyebar untuk membuat kerusakan. Menerobos itu pada asalnya, menurut Ar-Raghib bermakna memotong sesuatu dengan cara merusak tanpa berpikir atau merenungkan terlebih dulu.”
Rasulullah juga bersabda tentang bepergian di malam hari. Simak halaman berikutnya ya.
Simak juga sederet manfaat menyekolahkan anak di pesantren, dalam video berikut:
Komentar
Posting Komentar