- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Mengapa anak saya suka berbohong?
Bagaimana supaya anak tidak berbohong?
Dia bercerita kepada saya dengan antusias, tapi setelah saya coba cross check ke teman-temannya ternyata ia tidak berkata yang sebenarnya.
Kemudian, saya bertanya kembali dan menekankan padanya untuk berkata jujur.
Tapi, dia tetap berbohong. Apa yang harus saya lakukan?
Dia seperti tidak punya rasa bersalah, wajahnya justru terlihat riang gembira ketika bercerita.
Padahal saya tahu bahwa ia bohong.
Saya begitu khawatir kalau sikap berbohong ini ia ulangi dan menjadi kebiasaannya.
Bagaimana supaya anak tidak berbohong lagi?
Orangtua bijak Indonesia, apakah Anda sering mengalami kasus seperti di atas?
Jika ya, maka jangan terlalu khawatir.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa anak mulai berbohong sejak usia 4 tahun.
Bahkan, penelitian paling mutakhir menyimpulkan 60% orang berbohong setiap 10 menit percakapan.
Sekarang, kami minta orangtua bijak Indonesia untuk berkaca.
Apakah selama ini Anda selalu jujur?
Apakah seumur hidup Anda tak pernah berbohong sekalipun?
Untuk para ayah, ketika dimintai pendapatnya tentang riasan istri Anda, apakah Anda selalu bicara yang sebenarnya?
Kemungkinan Anda akan menjawab bagus karena takut menyakiti perasaan istri.
Well, pada kenyataannya kita semua pernah berbohong.
Tapi, bukan berarti kebohongan itu bisa diterima dan dijadikan kebiasaan.
Sebelum melanjutkan untuk membaca tips bagaimana supaya anak tidak berbohong lagi, kami menganjurkan kepada Anda untuk mengambil secarik kertas atau note.
Oh ya, jangan lupa untuk menyiapkan bolpoin atau pensilnya.
Selanjutnya, buatlah tabel di note tersebut yang terdiri atas 3 kolom.
No. | Pertanyaan | Jawaban |
1. | Apakah Anda pernah berbohong? | Ya/Tidak |
2. | Kepada siapa saja Anda pernah berbohong? | Orangtua, guru, pasangan, anak, teman, rekan kerja, tetangga, saudara dll. |
3. | Kenapa Anda berbohong kepada orangtua? | Karena . . . |
4. | Kenapa Anda berbohong kepada teman? | Karena . . . |
5. | Kenapa Anda berbohong kepada rekan kerja? | Karena . . . |
6. | Kenapa Anda berbohong kepada pasangan? | Karena . . . |
7. | Dan seterusnya. | Dan seterusnya. |
Kepada siapa saja Anda pernah berbohong?
Mungkin Anda membutuhkan beberapa menit untuk mengisi kolom tersebut.
Cobalah untuk jujur kepada diri sendiri karena hal ini benar-benar akan membantu Anda mengubah perilaku diri sendiri.
Dan, secara otomatis perilaku anak pun akan berubah terkait dengan kebiasaannya berbohong.
Jangan lupa untuk menulis alasannya tiap kali Anda berbohong kepada seseorang.
Tabel di atas hanya contoh sederhananya.
Mungkin Anda akan membutuhkan tabel yang lebih besar (jika sering berbohong).
Kenapa kami meminta Anda untuk membuat tabel seperti di atas?
Apa hubungannya dengan bagaimana supaya anak tidak berbohong?
Berikut adalah penjelasan detilnya.
1. Anak Belajar Bohong dari Orangtuanya
Orangtua bijak Indonesia, berapa kali Anda berpesan kepada anak untuk tidak bohong?
Ingat! Jujur bukan sekedar kata-kata.
Karena cara paling mudah untuk mempengaruhi seseorang adalah melalui tindakan.
Jika Anda ingin anak berperilaku jujur, maka Anda pun harus mematuhi aturan tersebut terlebih dahulu.
Seorang anak menangis meraung-raung karena ditinggal ibunya berangkat kerja.
Sang ibu berjanji kepada anak untuk kembali secepat mungkin dan akan membawa mainan sebagai hadiah jika anak mau berhenti menangis.
Kenyataannya, Anda tidak kembali secepat itu bukan?
Anda pun pulang dengan tangan kosong karena sudah lelah seharian berkutat dengan tugas kantor dan ingin segera pulang ke rumah untuk istirahat.
Bagaimana mungkin Anda meminta mereka untuk jujur, sedang Anda sering bertingkah sebaliknya?
Seorang ibu mengajak anaknya untuk berbelanja kebutuhan rumah di mall.
Ibu tersebut mengatakan bahwa kita hanya akan belanja sesuai kebutuhan dan segera pulang.
Tapi, karena melihat diskon sprei besar-besaran ibu tersebut tidak bisa menahan diri untuk menepati janjinya kepada anak.
Bahkan, ia menghabiskan waktu hampir seharian untuk melihat-lihat di mall.
Bagaimana mungkin Anda meminta mereka untuk jujur, sedang Anda sering bertingkah sebaliknya?
Orangtua bijak Indonesia . .
Kami sadar bahwa proses mengubah diri ke arah yang lebih baik itu tidak bisa dilakukan dalam sekejap.
Kebiasaan mengingkari janji atau berkata tidak sesuai dengan kenyataan seperti ilustrasi di atas memang terkesan sepele.
Tapi, justru dari hal-hal sepele itulah anak akan melihat dan berpikir, oh ternyata bersikap seperti itu bisa diterima dan wajar.
Anak akan mencoba dari hal yang kecil, jika berhasil, maka ia tak segan untuk bereksperimen dengan kasus yang lebih besar.
Orangtua bijak Indonesia, jika Anda tergoda untuk berbohong, berusahalah untuk mengingat masa depan anak-anak.
Katakan pada diri sendiri bahwa Anda tidak ingin melihat pribadi pembohong dalam diri anak Anda.
Anda juga tidak ingin apabila anak Anda dibohongi oleh orang lain.
Tapi, jika Anda terpaksa untuk berbohong karena situasi atau kedapatan berbohong di depan anak, jangan lupa menjelaskan kepada mereka.
Nak, ayah minta maaf karena harus berbohong. Saat ini ayah sedang berusaha untuk selalu berkata jujur. Kali ini ayah terpaksa berbohong karena . . .
Jelaskan kepada anak mengapa Anda tidak jujur.
2. Bersabarlah terhadap Perilaku Anak
Meskipun Anda telah membantunya mengenal perilaku jujur dengan mencontohkan secara langsung di lingkungan rumah, Anda tidak bisa langsung mengharapkan anak menjadi jujur 100%.
Karena setelah memasuki usia sekolah, lingkungan anak menjadi lebih luas.
Ia tidak hanya mengenal orangtua, saudara dan orang-orang yang tinggal serumah dengannya.
Ia juga mengenal lingkungan sekolah, guru dan teman-temannya.
Oleh karena itu, kami berharap Anda bersabar dan tetap bersyukur terhadap perilaku yang ditunjukkan oleh anak Anda.
Dengan begitu, Anda bisa mengasuh mereka dengan legowo dan bahagia.
Tanpa rasa syukur, Anda akan kesulitan menerima sikap anak-anak.
Dan, proses pengasuhan yang Anda jalankan hanya akan terasa berat dan penuh keluhan.
Jadi, jelaskan pada anak bahwa Anda bisa menerima jawaban apapun dari mereka sekalipun itu buruk.
Jika memang ini yang menjadi janji Anda, penuhilah dan konsisten terhadap janji tersebut.
Ketika Anda mengetahui anak berbohong, jangan menghakimi mereka. Hindari untuk langsung meluapkan emosi dengan marah.
Sebaliknya, terimalah dengan hati ikhlas karena anak pasti punya alasan kenapa ia tak jujur kepada Anda.
Baca juga, Cara Mengatasi Anak yang Suka Membantah
Nah, alasan itulah yang perlu Anda selidiki.
Apabila Anda merespon kebohongan mereka dengan emosi, tak mau mendengarkan alasan, bahkan menghardik mereka dengan umpatan pembohong, maka anak akan semakin sulit berkata jujur.
Bohong saja dimarahi, apalagi jujur!
3. Ketahui Alasan Mereka Tak Berkata Jujur
Inilah salah satu kaitan antara tabel yang kami minta untuk Anda buat di awal tulisan dengan bagaimana supaya anak tidak berbohong.
Yakni, mengetahui alasan kenapa anak tak mau jujur kepada orangtuanya.
Perhatikan alasan yang Anda buat kenapa Anda pernah bohong kepada orangtua, pasangan, tetangga, saudara, guru, teman dan lain-lain.
Dari situ Anda bisa melihat, anak-anak berbohong kepada Anda juga karena alasan-alasan yang Anda sebutkan itu.
Perhatikan pola asuh yang Anda terapkan.
Apakah Anda sering marah-marah dengan berteriak kepada anak?
Maka, wajar saja kalau dia suka berbohong kepada Anda karena ingin menghindar dari amukan, teriakan dan keluhan Anda.
Daripada berhadapan dengan masalah baru, mending bohong aja biar aman nggak kena marah.
Kurang lebih seperti itulah yang dipikirkan oleh anak-anak.
Percayalah, anak-anak Anda adalah anak yang baik.
Mereka tidak ingin mengecewakan dan selalu ingin memuaskan orangtuanya.
Aku takut papa kecewa dan sedih, jadi nggak apa-apa aku bohong dikit supaya papa senang.
Kurang lebih seperti itu yang dipikirkan oleh si pemuas ini.
Jika ini yang terjadi pada anak Anda, katakanlah kalau Anda menerima mereka apa adanya.
Biarkan mereka melakukan kesalahan dan jelaskan bahwa semua orang pun melakukan kesalahan.
Dan, dari kesalahan itulah manusia bisa belajar.
- Ingin Terlihat Lebih Baik.
Pernahkah Anda mengobral kata-kata karena ingin terlihat lebih baik atau lebih keren dari teman Anda yang lainnya?
Pun demikian dengan anak-anak.
Baca juga, Merancang Sendiri Game Seru dan Efektif untuk Pembelajaran Anak
Setiap kali temannya punya cerita bagus tentang liburan keluarga di pantai yang indah, ia seakan tak mau kalah dengan berkisah tentang piknik keluarga di Jakarta naik pesawat.
Padahal, Anda dan anak-anak menghabiskan waktu liburan di rumah saja.
Jika ini yang terjadi pada anak Anda, tidak perlu khawatir.
Anak-anak selalu ingin tampil lebih unggul di depan teman-temannya.
Apalagi tipe anak sanguinis yang cenderung ingin menjadi pusat perhatian.
Tugas orangtua adalah mengingatkan bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan.
“Tidak apa-apa jika temanmu memiliki kelebihan dalam beberapa hal.”
“Kamu tidak perlu mengarang cerita untuk menyaingi mereka agar terkesan.”
Karena kamu juga punya kelebihan dalam hal lain.
Untuk menjadi orangtua yang bijaksana, kita harus selalu bersyukur dengan perilaku apapun dari anak.
Khususnya, untuk mengatasi bagaimana supaya anak tidak berbohong lagi.
Dengan rasa syukur, hati menjadi lebih tenang dan pikiran pun akan lebih jernih dalam membuat keputusan.
Komentar
Posting Komentar