- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Katak adalah hewan yang cukup ajaib, karena katak termasuk salah satu hewan yang mengalami metamorfosis dalam siklus hidupnya di alam. Nah, bagaimana metamorfosis katak bisa terjadi?
Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan, di mana terjadi perubahan penampilan dan struktur tubuh setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal berbeda dari bentuk muda menjadi dewasa.
Metamorfosis terjadi pada katak dan beberapa hewan lain, seperti kumbang dan kupu-kupu. Namun terdapat perbedaan siklus metamorfosis antara katak dan kupu-kupu. Pada kupu-kupu, siklus metamorfosis yang terjadi adalah metamorfosis sempurna yang melibatkan 4 fase, yakni telur, larva, pupa, dan dewasa.
Sedangkan pada katak, metamorfosis yang dialaminya adalah metamorfosis tidak sempurna tanpa melibatkan fase pupa atau kepompong. Yuk, intip seperti apa fase-fase dalam metamorfosis katak!
4 Fase Metamorfosis Katak
Fase 1: Telur
Seekor katak memulai hidupnya sebagai telur yang telah dibuahi. Telur-telur tersebut dikeluarkan oleh katak betina dalam jumlah banyak di lingkungan yang memiliki sumber air seperti kolam. Telur itu akan mengapung di atas air dalam kumpulan gelatin atau jeli yang disebut disebut juga cluster.
Telur-telur terus tumbuh dalam hitungan hari. Ratusan telur itu kemudian akan menetas menjadi kecebong atau berudu. Biasanya, katak betina mulai bertelur selama musim semi.
Fase 2 Metamorfosis Katak: Kecebong
Ketika kecebong menetas, ia lebih mirip ikan daripada katak. Ia tidak memiliki kaki dan memiliki insang sehingga ia dapat bernafas di dalam air. Kecebong juga memiliki ekor yang berfungsi mirip dengan sirip ikan yang memungkinkannya untuk berenang.
Kecebong memakan tanaman dan ganggang yang ada di dalam air. Ia akan terus tumbuh selama fase ini berlangsung dalam beberapa minggu.
Selama waktu ini juga, kecebong mulai mengembangkan paru-paru sehingga dapat bernapas keluar dari air ketika akan menjadi katak. Kecebong juga mulai menumbuhkan dua kaki belakang setelah berumur sepuluh minggu.
Setelah sekitar tiga bulan, kaki depannya mulai berkembang dan ekornya perlahan mulai memendek. Meskipun kecebong mulai terlihat sedikit lebih seperti katak, ia masih memiliki ekor.
Artikel terkait: Jenis-jenis Hewan Bertulang Belakang, Yuk Ajarkan pada Si Kecil
Fase 3: Katak Muda
Setelah kecebong menumbuhkan dua kaki belakang dan dua kaki depan, ekornya yang panjang perlahan menjadi lebih pendek. Hal tersebut terjadi karena kecebong menggunakan nutrisi yang tersimpan di ekornya sebagai makanan, jadi sampai ekornya benar-benar hilang, dia tidak perlu mencari makan lagi.
Saat ekornya tinggal sedikit sekali yang tersisa artinya kecebong telah bertransisi menjadi katak muda. Katak muda tersebut akan melompat keluar dari air dan ke tanah kering untuk pertama kalinya, meskipun ukurannya masih sangat kecil. Jenis makanannya juga berubah dari memakan ganggang dan tanaman air menjadi makanan katak dewasa seperti serangga.
Fase 4 Metamorfosis Katak: Katak Dewasa
Ekor katak pada akhirnya akan hilang sama sekali. Berudu yang tadinya herbivora akan berubah mejadi katak dewasa karnivora dengan memakan serangga, siput, atau cacing untuk bertahan hidup. Proses transformasi katak muda hingga menjadi dewasa berlangsung sekitar 2-4 tahun. Katak dewasa kemudian bertelur untuk memulai siklus metamorfosis lagi.
Artikel terkait: 6 Jenis Hewan yang Termasuk Ovipar, Ajarkan kepada Anak, Yuk!
Siklus Hidup yang Berbeda
Beberapa jenis katak memiliki siklus hidup yang berbeda dari katak pada umumnya. Katak-katak jenis tertentu tidak menyimpan telur di dalam air dan membiarkannya menjadi berudu sampai dewasa. Contohnya pada beberapa katak jenis berikut ini.
1. Katak Marsupial
Katak marsupial disebut demikian karena mereka memiliki kantong kulit yang terletak di punggung. Jenis katak ini menetaskan telurnya di dalam kantong kulit, mirip dengan kanguru.
Telur-telur itu dimasukkan ke dalam kantong betina dengan bantuan pejantan. Telur tetap berhubungan dengan jaringan pembuluh darah betina yang memberi mereka oksigen.
2. Katak Suriname
Katak suriname memiliki kebiasaan reproduksi yang unik. Saat akan kawin, betina akan keluar dari permukaan air dan berputar-putar. Dalam setiap kali putaran, betina melepaskan 3 hingga 10 telur, yang kemudian ditancapkan di kulit melalui bantuan gerakan pejantan.
Setelah tertancap, telur akan tenggelam ke kulit dan membentuk kantong selama beberapa hari, mirip sarang lebah. Larva berkembang di kulit katak menjadi anak katak berukuran kurang dari 2 cm. Setelah keluar dari punggung induknya, katak akan memulai kehidupan mandiri.
Artikel terkait: Bantu Tumbuhkan Karakter Positif, 7 Hewan Ini Cocok Jadi Peliharaan Si Kecil
3. Katak Darwin Amerika Selatan
Katak Darwin Amerika Selatan memiliki metode yang sangat tidak biasa dalam mengerami dan membesarkan anak-anaknya. Setelah katak betina mengeluarkan hingga empat puluh telur di atas dedaunan, katak jantan kemudian akan menelan dan menyimpan telur di kantong gular yang terletak di rahang bawah katak.
Hal ini berlangsung selama 3-4 minggu sampai metamorfosis selesai, sampai telur-telur itu berkembang menjadi kecebong. Setelah itu, mereka akan melompat keluar sebagai katak muda yang sudah terbentuk sempurna.
****
Nah, itulah tadi ulasan tentang metamorfosis katak. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
Bantu Tumbuhkan Karakter Positif, 7 Hewan Ini Cocok Jadi Peliharaan Si Kecil
7 Tips Menyiapkan Hewan Peliharaan untuk Kehadiran Buah Hati
Tidur dengan hewan peliharaan, aman atau berbahaya untuk kesehatan?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
Komentar
Posting Komentar