- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Anak hebat tak datang dengan sendirinya. Meski ada faktor genetik yang berperan dalam kecerdasan anak, faktanya itu hanya menyumbang 20%-40% saja. Sisanya, ditentukan oleh nutrisi, stimulasi, dan lingkungan Si Kecil.
Itu sebabnya, peran orangtua sangat diperlukan dalam membesarkan anak agar mampu tumbuh sesuai dengan potensi hebatnya. Apa saja?
Menggali dan Mengenali Potensi Si Kecil
Dikatakan Belinda Agustya, M.Psi., Psikolog, hal pertama harus dilakukan orangtua dalam mempersiapkan pendidikan terbaik untuk anak adalah dengan mengenali potensi Si Kecil. Potensi merupakan kemampuan terbaik dan unik dalam diri setiap anak yang apabila digali dan diberikan stimulasi yang tepat, akan mampu memprediksi kekuatan hebat Si Kecil yang akan membantunya sukses di masa depan.
Lalu, bagaimana cara mengenali potensi anak? Mams dapat mencoba praktekkan tips dari Belinda berikut ini:
- Libatkan anak dalam berbagai jenis kegiatan ataupun dalam aktivitas profesi. Misalnya, bermain peran atau mengajak anak ke kantor untuk mengenal pekerjaan orang tua.
- Ajak anak ke tempat bermain di mana ia bisa mengenal semua profesi atau mendengarkan cerita khusus anak mengenai profesi yang ada saat ini.
- Melakukan pengamatan mendetail ketika anak beraktivitas, meliputi:
- Bagaimana respon anak ketika terlibat dalam aktivitas tersebut? Apakah menunjukkan antusiasme, atau sebaliknya terlihat bosan?
- Bagaimana rentang atensi anak saat melakukan kegiatan tersebut? Jika anak berminat, biasanya akan bertahan lebih lama dalam melakukan aktivitas yang ia sukai.
- Apakah anak akan mengulang kegiatan tersebut karena memang menyenangkan baginya?
- Bagaimana output dari kegiatan tersebut? Jika outstanding, ada kemungkinan anak memiliki potensi di bidang tersebut.
- Apakah anak dengan waktu singkat dapat menguasai aktivitas yang diberikan? Jika hanya butuh waktu singkat untuk dapat menguasainya, bisa jadi itu potensi anak.
- Ikut sertakan anak dalam kegiatan tambahan non-akademis di luar kegiatan aktivitas akademisnya, seperti les musik, menari, olahraga, atau seni apabila berdasarkan pengamatan orangtua sesuai dengan minat.
Selain itu, Belinda juga menekankan pentingnya menjadi orangtua yang demokratis, di mana Mam tidak hanya mempersiapkan anak dengan memberikan aturan dan batasan tertentu, tetapi juga melibatkan anak dalam mengambil keputusan, dan menghormati serta menghargai pilihan dan perasaan anak.
Dan jangan lupa, kenali juga kecerdasan majemuk yang bisa mendeteksi kira-kira Si Kecil termasuk tipe pembelajar apa. Apakah ia termasuk kategori Verbal-Linguistik, Logika-Matematika, Visual-Spasial, Musikal, Nauralistik, Tubuh-Kinestetik, Interpersonal, atau Intrapersonal?
Mendukung Belajar Progresif Si Kecil
Anak-anak Mam yang kini berusia 1-5 tahun merupakan Generasi Alfa yang memiliki karakter unik, di antaranya technology-native yang terbiasa dengan voice assistant; suka dengan konten video, bermain peralatan elektronik, robotic, ataupun coding; dan 72% senang bermain di luar.
Karena karakternya yang unik, menurut Marcelina Melisa, M.Psi., Psikolog, anak Generasi Alfa ini memerlukan proses belajar progresif yang merupakan pengembangan dari cara belajar konvensional. Cara belajar progresif menekankan keterlibatan anak dan lingkungan dalam mendidik anak-anak, di mana tumbuh kembang anak diharapkan berlangsung sesuai milestones dan diharapkan anak akan menjadi lifelong learner.
Beberapa sekolah saat ini sudah menerapkan belajar progresif, misalnya sekolah yang menerapkan learning by doing, banyak project, menggunakan alat bantu konkrit untuk belajar, Montessori untuk anak usia dini, serta sekolah-sekolah yang menggunakan kurikulum Cambridge, IB, dan AP.
Sekolah anak Mam belum menerapkan belajar progresif? Tidak usah khawatir karena Mam bisa memanfaatkan waktu belajar di rumah untuk belajar progresif bersama Si Kecil. Beberapa hal yang bisa dilakukan, misalnya:
- Kenali cara belajar Si Kecil
- Mulai dari apa yang ia sukai
- Berikan contoh langsung saat belajar bersama Si Kecil
- Sesuaikan dengan apa yang akan dipelajari dengan milestones tumbuh kembang Si Kecil
- Banyak libatkan sensorinya
- Berikan ia tugas yang tantangannya meningkat seiring waktu
Mempersiapkan Biaya Pendidikan Si Kecil
Jika memungkinkan, setiap orang tua pasti ingin menyekolahkan anaknya di tempat terbaik. Sebenarnya, itu bukan hal yang mustahil, kok, karena persiapan dana pendidikan anak bisa diantisipasi sejak dini.
Menurut Prita Hapsari Ghozie, SE, MCom, GCertFinPlanning, CFP, QWP, mempersiapkan dana pendidikan anak haruslah dilakukan sedini mungkin. Persiapan dana pendidikan bisa mencakup persiapan dana pendidikan untuk jenjang Usia Dini/ SD/ SMP/ SMA dan Perguruan Tinggi. Jadi, tidak melulu mempersiapkan dana pendidikan itu hanya untuk persiapan anak kuliah saja.
Kenapa harus segera? Jawabannya adalah inflasi, Mam! Kenaikan biaya pendidikan bisa jadi lebih tinggi daripada kenaikan bahan kebutuhan pokok secara umum. Berdasarkan statistik, variasi kenaikannya bisa mulai dari 5% per tahun hingga 20% per tahun.
Nah, sebelum mulai mempersiapkan dana pendidikan anak, Mam dan Pap perlu memperhatikan beberapa pertimbangan. Misalnya saja, kemampuan finansial dan sumber daya orangtua. Cita-cita anak harus setinggi langit. Namun, ada baiknya orangtua juga tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan. Biasanya, perencanaan dana pendidikan akan memberikan kisi-kisi apakah orangtua sanggup menyekolahkan anak di jenis sekolah tertentu.
Lalu, bagaimana langkah perencanaan biaya pendidikan Si Kecil? Yang pasti, setelah orangtua menetapkan tujuan dana pendidikan anak, apakah untuk jenjang pra-sekolah, sekolah, atau universitas, perlu dihitung kebutuhan dana pendidikan di masa anak akan masuk sekolah, yang bisa dibantu oleh kalkulator dana pendidikan.
Dalam persiapan budget, ada 2 budget yang bisa disiapkan oleh orang tua, yaitu budget saving untuk dana pendidikan di masa depan yang umumnya memakan porsi antara 5-10 persen dari penghasilan bulanan orang tua, serta budget alokasi biaya sekolah bulanan. Berapa pun jumlah anak, umumnya orang tua sanggup mengalokasikan hingga 10% dari penghasilan bulanan untuk membayar SPP dan biaya les anak. Oleh sebab itu, penting sekali bagi orang tua untuk membuat budget bulanan yang baik dan mementingkan kebutuhan anak secara holistik agar perencanaan dana pendidikan dapat berjalan baik.
Dan yang paling penting menurut Prita, pilihan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Bisa dengan menabung secara berkala ataupun berinvestasi. Pemilihan produk keuangan seperti emas batangan atau logam mulia, reksa dana atau SBN Ritel harus disesuaikan dengan profil risiko orang tua.
Nah, untuk mendukung orang tua melakukan perencanaan biaya pendidikan, Wyeth S-26 Procal GOLD mempersembahkan Tabungan Belajar Hebat senilai total 1 Miliar untuk mendukung pendidikan hebat Si Kecil agar ia dapat #DariBelajarJadiHebat.
Cara join program ini mudah:
- Menjadi member Wyeth Nutrition S-26 Loyalty Program dan pastikan Mam pernah mengumpulkan 526 poin sebelum 31 Juli 2020.
- Belanja minimal 1 juta rupiah untuk produk S-26 Procal GOLD/ S-26 Promise GOLD/ S-26 Procal/ S-26 Promise di seluruh toko offline dan official online store S-26 Procal GOLD selama periode program.
- Ketik TABUNG POIN, tunggu ada balasan lalu kirimkan foto struk belanja resmi ke WA Wyeth Nutrition Loyalty Program di 0812 11111 526, periode pembelanjaan selama 1 Agustus – 30 September 2020. Jadi, terus tabung poinnya dan Mam berkesempatan memenangkan total tabungan 1 MILIAR! Info lebih lanjut kunjungi https://www.wyethnutrition.co.id/tabunganbelajarhebat-2020
Dan tentunya, Mam juga bisa mendukung potensi yang menjadi bakat hebat Si Kecil sejak dini agar Si Kecil #DariBelajarJadiHebat dengan stimulasi dan nutrisi yang tepat. Berikan Si Kecil S-26® PROCAL GOLD® MULTIEXCEL αLipids System® untuk bantu Mam mendukung potensi hebatnya. Kunjungi https://www.wyethnutrition.co.id/daribelajarjadihebat untuk informasi kunci hebat Si Kecil sejak kecil, stimulasi yang tepat, dan nutrisi yang tepat agar ia #DariBelajarJadiHebat ya, Mam.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
Komentar
Posting Komentar