Postingan Unggulan

Plays.Org, Surganya Game Edukasi untuk Anak

Kelebihan dan Risiko Investasi Reksadana

Di pasar modal terdapat beberapa macam instrumen investasi, yaitu saham, obligasi dan reksadana. Investasi reksadana adalah investasi yang sangat populer dan digemari oleh seluruh kalangan mulai dari kalangan muda hingga tua (usia pensiun).  Ya, jadi pada pos ini kita akan membahas tentang investasi reksadana. 


Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayau (27) reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. 

Jadi dengan investasi reksadana, anda hanya perlu menempatkan modal pada instrumen reksadana dana, dan reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi agar bisa menghasilkan return yang maksimal. 

Investasi reksadana berbeda dengan trading saham, di mana trading saham anda perlu aktif untuk memantau pasar. Sedangkan investasi reksadana ibarat seperti deposito, di mana anda tidak perlu melakukan apapun dan hanya menempatkan modal. Namun imbal hasil reksadana diatas return deposito. 

Ada beberapa jenis investasi reksadana yang bisa dibeli oleh investor, yaitu: 

1. Reksadana pasar uang

Merupakan reksadana yang portofolio-nya berisi instrumen pasar dengan jatuh tempo dibawah 1 tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. 

2. Reksadana pendapatan tetap (obligasi)

Merupakan reksadana yang portofolionya berisi 80% instrumen obligasi (surat utang) dan sisanya campuran pasar uang. Return lebih besar daripada pasar uang namun risiko juga lebih tinggi. Tujuan reksadana ini untuk menghasilkan pengembalian lebih stabil. 

3. Reksadana campuran 

Merupakan reksadana yang berisi campuran dari saham, pasar uang, obligasi (efek bersifat utang).

4. Reksadana saham 

Merupakan reksadana yang portofolionya berisi minimal 80% instrumen saham, sisanya adalah instrumen pasar uang, atau surat utang (obligasi). Risiko reksadana ini paling tinggi namun potensi return juga paling besar. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. 

Dalam investasi reksadana, anda harus memahami kelebihan investasi reksadana dan risiko investasi reksadana. Hal ini karena anda harus paham kelebihan dan risiko jika anda ingin melakukan investasi pada instrumen tertentu.  

Sekarang kita akan bahas apa saja keuntungan atau kelebihan berinvestasi pada instrumen reksadana, dan risiko-risiko yang akan anda hadapi dengan investasi reksadana. 

KELEBIHAN INVESTASI REKSADANA

1. Dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional 

Portofolio reksa dana dikelola oleh manajer investasi, di mana manajer investasi harus memiliki izin OJK dan memenuhi persyaratan integritas untuk bisa mengelola reksadana. Manajer investasi juga diawasi oleh OJK secara berkelanjutan. 

2. Harga terjangkau 

Nilai / harga pembelian reksadana relatif terjangkau, dan nilai minimal investasi di reksadana juga relatif kecil, sehingga instrumen investasi reksadana sangat bersahabat untuk pemula. 

3. Diversifikasi portofolio 

Dalam reksadana, manajer investasi selalu mendiversifikasikan portofolio secara menyebar, sehingga bisa meminimalkan risiko berinvestasi. Misalnya, reksadana pendapatan tetap tidak hanya berisi satu obligasi tetapi terdiri dari beberapa obligasi dan campuran dengan instrumen pasar uang. 

Reksadana juga memungkinkan investor untuk melakukan diversifikasi investasi. Misalnya, reksadana campuran terdiri dari instrumen saham, obligasi dan pasar uang, sehingga investor bisa memiliki tiga instrumen sekaligus. Investor juga memiliki banyak pilihan reksadana yang bisa dimanfaatkan untuk investasi. 

4. Likuid

Dana yang diinvestasikan bisa dijual kembali (redeem) sewaktu-waktu berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang dihitung setiap hari bursa.  

5. Transparan 

Anda bisa mendapatkan seluruh informasi tentang reksadana yang anda investasikan, termasuk informasi pengelola dan risiko yang diuangkapkan dalam prospektus. Selain itu, perkembangan nilai NAB reksadana juga bisa anda lihat pada aplikasi.

6. Aset nasabah reksadana disimpan dalam penitipan kolektif di Bank Kustodian (bankcruptcy remoteness)

7. Efisiensi waktu 

Portofolio investasi reksadana dikelola langsung oleh manajer investasi profesional, sehingga investor tidak perlu memantau portofolionya karena sudah diserahkan dan dikelola oleh manajer investasi. 

8. Mempermudah investor dalam melakukan investasi 

Reksadana memudahkan investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya bagi investor yang ingin investasi pada instrumen saham (investor bisa memilih reksadana saham).

Karena pada kenyataannya, tidak semua orang memiliki waktu untuk memilih saham-saham yang bagus untuk diinvestasikan. Dengan adanya reksadana, maka investor tinggal memilih instrumen reksadana yang berisi portofolio yang bagus. 

RISIKO INVESTASI REKSADANA 

1. Risiko nilai Unit Penyertaan 

Unit Penyertaan reksadana juga bisa berkurang, karena dipengaruhi oleh turunnya harga saham, obligasi atau surat berharga lainnya yang termasuk di dalam portofolio reksadana tersebut.  

2. Risiko likuiditas 

Risiko likuiditas merupakan risiko tidak dapat dilakukan penjualan kembali (redemption) unit penyertaan reksadana karena kondisi-kondisi berikut: 

  • Kondisi di Bursa Efek, di mana sebagian besar portofolio efek reksadana yang diperdagangkan dihentikan sementara 
  • Adanya keadaan darurat
  • Pembatasan redemption sesuai kontrak 

3. Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik yang dapat memberikan pengaruh terhadap harga efek di pasar modal. 

4. Risiko wanprestasi 

Merupakan risiko terburuk yaitu risiko terjadinya gagal bayar, baik bunga maupun pokok dari surat utang yang dimiliki oleh reksadana. 

Itulah kelebihan dan risiko investasi reksadana. Supaya dapat meminimalkan risiko dalam investasi reksadana, maka sebelum memilih reksadana, disarankan untuk melakukan cross cek kinerja reksadana tersebut. 

Pilihlah reksadana yang memiliki track record bagus dan manajer investasi yang terpercaya (bisa lihat melalui prospektus reksadana), agar risiko-risiko tersebut dapat ditekan. 

Cara investasi reksadana cukup mudah. Anda bisa menggunakan aplikasi-aplikasi yang sudah terdaftar dan diawasi OJK, beberapa diantara adalah aplikasi Bibit atau Bareksa. Anda bisa top up modal dan memilih reksadana sesuai dengan profil masing-masing. 

Komentar